Senin, 25 November 2013

Mengolah Kotoran Ayam Menjadi Pupuk Super (by Bambang)




Sering peternak menghadapi masalah dengan bau kotoran ayam yang mengganggu lingkungan sekitar. Padahal ini bisa diminimalkan dengan mengolahnya menjadi kompos, meskipun ini perlu sedikit usaha yang juga bisa menghasilkan uang nantinya. Mengolah kotoran ayam menjadi kompos adalah langkah yang tepat dalam menghadapi efek buruk dari peternakaan ayam.

Kotoran ayam akan berlimpah terutama bila peternakan ini model ayam petelur maupun ayam potong. Peternak akan memacu perkembangan ayamnya, sehingga memberi makan yang banyak dan sudah tentu kotoran ayam juga akan semakin banyak. Dilema inilah yang harus dicari jalan keluarnya dengan mengolahnya menjadi kompos.

Kebanyakan banyak yang antipati saat peternakan ayam berada dekat pemukiman. Padahal bila mengolah kotoran ayam secara tepat, polusi bau dari kotoran ayam bisa diminimalkan. Telek atau kotoran ayam ini bisa segera diolah melalui proses pengomposan, sehingga baunya bisa hilang dengan cepat.

Kendala lain yang menghambat proses pengomposan pada kotoran ayam ini juga seputar penggunaan kompos dari kotoran ayam. Rendahnya daya serap kompos ini juga memicu kurang diminatinya pengomposan dari kotoran ayam. Namun situasi akan beda bila penggunaan kompos semakin dibutuhkan, dan harga pupuk kimia semakin mahal.

Pengomposan dari kotoran ayam bisa dilakukan dengan campuran limbah peternakan atau pertanian yang ada di sekitar tempat tersebut. Bisa dari jerami, batang jagung, rumput kering, daun kering, sampah, daun tebu, hampir semua limbah pertanian bisa digunakan sebagai campuran untuk kompos dari kotoran ayam. Hanya perlu sedikit penyesuaian prosentasi antara kotoran ayam dan limbah pertanian ini.

Menyiapkan kotoran ayam sebagai bahan kompos



Biasanya kadar air kotoran ayam terlalu tinggi bila langsung digunakan untuk pengomposan, maka sedikit dibiarkan akan mengurangi kadar airnya. Namun bila campuran bahan kompos lainnya dalam keadaan kering, maka kotoran ayam bisa langsung digunakan. Cara mengukur kadar air dari kotoran ayam sudah memenuhi untuk pengomposan adalah dengan mencampur dua timba kotoran ayam dan satu timba limbah pertanian, bila diperas tidak keluar air atau hanya setetes air yang keluar, maka kotoran ayam ini sudah bisa digunakan untuk pengomposan.

Intinya dilihat hasil percampuran dari prosentase kotoran ayam dan limbah pertanian, bila kadar airnya cukup, maka sudah bisa digunakan untuk pengomposan. Memang bahan dari limbah pertanian bisa dalam keadaan basah atau kering, namun melihatnya dengan melihat percampuran dari bahan tersebut. Pengetesan bisa dilakukan dengan cara sederhana, tanpa harus menggunakan peralatan yang modern.

Menyiapkan campuran limbah pertanian



Apapun jenis limbah pertanian yang akan digunakan untuk pengomposan, harus dalam keadaan terpotong kecil. Ini untuk mempercepat proses pengomposan, namun bila komponen waktu bukan menjadi halangan, maka limbah pertanian apa adanya bisa langsung digunakan. Biasanya proses pengomposan akan menjadi lebih lama bila limbah untuk campuran pengomposan tidak diolah dulu.

Bila kompos ini nantinya untuk dipakai sendiri, pengolahan campuran limbah pertanian hanya memposisikan tidak terlalu basah. Ini bisa disesuaikan dengan kadar air dari kotoran ayam, jangan sampai campuran ini nantinya terlalu basah atau terlalu kering.

Mencampur kotoran ayam dengan limbah pertanian



Untuk menemukan percampuran yang tepat antara kotoran ayam dan limbah pertanian, maka dua timba kotoran ayam dan satu timba limbah pertanian bisa dicampur dan dicek kadar airnya. Bila diperas hanya mengeluarkan air sedikit, ini adalah takaran kadar air yang tepat. Namun bila kondisi limbah pertanian cukup kering, prosentasenya bisa dinaikan sebagai faktor penyeimbang kadar air yang tepat tadi.

Campuran ini harus diaduk sampai rata, sehingga konturnya akan berbeda dari bentuk asalnya. Campuran antara kotoran ayam dan limbah pertanian ini sudah siap untuk dikomposting, dan harus ditutup dengan plastik atau terpal. Ini untuk proses composting dan menghindari percampuran dengan air hujan atu sinar matahari.

Mengaduk campuran kompos dari kotoran ayam



Campuran tadi diaduk selang tiga sampai 7 hari untuk oksigenasi dan meratakan proses pengomposan. Lalu tutup lagi dengan terpal atau plastik untuk melanjutkan proses pengomposan. Biasanya bau kotoran ayam akan perlahan menghilang seiring berjalannya proses pengomposan.


Setelah tiga sampai empat minggu proses pengomposan sudah mulai terlihat. Ada perubahan kontur dan warna pada campuran kotoran ayam tadi. Baunya akan menghilang, biasanya penyaringan sudah bisa dilakukan, bila kompos tersebut dikemas dalam plastik atau karung. Namun bisa juga langsung digunakan untuk menyuburkan tanah pertanian.

Nantikan postingan pengelolaan limbah selanjutny "sampah yang harus ditanggung oleh bumi" Sekian dahulu postingan kali ini dan semoga bermanfaat.



16 komentar:

  1. mohon untuk informasinya pembuatan pupuk di jelaskan secara detail karena saya masih awam dan kebetulan lagi merintis ayam petelur dan kotorannya mau saya manfaatkan terima kasih

    BalasHapus
  2. saya jg baru pemula dlm beternak ayam kub, berhubung sy blm dpt ilmu dlm pengomposan.selama ini cuma otodidak,kotoran ayam sy masukan karung tanpa campuran lalu saya bungkus dg plastik rapat apabila kondisi karung sdh dingin (krn saat fermentasi karungnya panas sekali) dan tdk berbau sy anggap kompos sdh jadi apakah itu sdh benar? mohon penjelasan dan arahannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Untuk menghasilkan pupuk ayam dg kualitas bagus, fwrmentasinya harus menggunakan Probiotik bro..

      Bisa malah bagus, tapi jika kotoran ayam pedaging yg biasanya sdh tercampur sekam, maka tak perlu dicampur sekam lagi.

      Utk fermentasi terbaik dan tercepat gunakan probiotik yang jumlah bakteri pengurainya lebih dr 10. Yg di pasaran plaing banyak cuma 6 bakteri.

      Kami punya hingga 50 bakteri lebih, info lanjut bisa wa.me/62895361879116

      Hapus
  3. Klo saya separoh saya bakar,kemudian separuhnya dicampurkan diaduk merata,diamkan dlm seminggu,gmn.?..

    BalasHapus
  4. Bagaimana kalau saya makan? Bisa nggak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa. Beri tambahan kecap dan sedikit garam.. agar lebih gurih..

      Hapus
  5. Mohon untuk step by stepnya bisa diperjelas lagi om, supaya ada gambaran yang real.

    salam.

    BalasHapus
    Balasan
    1. @Ayam Bangkok, gimana kabarmu?

      Jika adminnya sibuk, Lewat chat aja ke wa.me/62895361879116

      Hapus
  6. mohon maaf setahu saya untuk pembuatan pupuk kompos dari kotoran ayam bisa menggunakan bioaktivator berupa EM4 atau yang lain, juga ditambahkan molase, didiamkan sekitar 2 minggu-1 bulan, lalu dicek apakah sudah menjadi pupuk atau belum. biasanya ciri-ciri pupuk yang sudah jadi tidak berbau. tks

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ia, aoakah kotoran ayam bs d campurkan dgn sekam padi?

      Hapus
    2. Ia, aoakah kotoran ayam bs d campurkan dgn sekam padi?

      Hapus
    3. Bisa malah bagus, tapi jika kotoran ayam pedaging yg biasanya sdh tercampur sekam, maka tak perlu dicampur sekam lagi.

      Utk fermentasi terbaik dan tercepat gunakan probiotik yang jumlah bakteri pengurainya lebih dr 10. Yg di pasaran plaing banyak cuma 6 bakteri.

      Kami punya hingga 50 bakteri lebih, info lanjut bisa wa.me/62895361879116

      Hapus
  7. kira-kira perlu gak untuk oven kotoran agar tidak menimbulkan atau membawa penyakit dari ayam

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mas Andi, tidak perlu, karena proses fermentasi sendiri itu sudah lebih canggih dr oven. Kuman bakteri dah langsung KO. Hehe..

      Jk mau sharing2 boleh wa.me/62895361879116

      Hapus

SILAHKAN MONGGO JIKA ANDA INGIN KOMENTAR. NAMUN TOLONG GUNAKAN BAHASA YANG SOPAN

 

Blogger news

Blogroll

About